Dinas Pertanian Jombang


TINGKATKAN 3,7 JUTA/ HA DARI KEDELAI KONVENSIONAL


Kedelai. Rasanya komoditas yang satu ini telah menjadi buah bibir sejak beberapa bulan yang lalu. Mulai dari aparatur pemerintah, pengusaha, pengrajin tahu tempe, pedagang pasar hingga petani di pelosok-pelosok desa. Topiknyapun sama, bahwa komoditas ini mulai langka dijumpai dipasaran. Berbagai masalah sosial yang muncul antara lain asosiasi pengrajin tahu tempe yang sempat mogok untuk melakukan produksi. Sebagian telah merumahkan beberapa tenaga kerja bahkan sampai ada yang tutup usaha.
Berita selengkapnya di http://bit.ly/1771qQi
Website Resmi Dinas Pertanian Kabupaten Jombang
pertanian.jombangkab.go.id

Refrensi:
https://www.facebook.com/DispertaJombang/posts/565546933520637?stream_ref=5

Sentra Batik



Sentra Batik Jombangan




Terinspirasi dari adanya candi Arimbi yang ada di Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, akhirnya muncul pemikiran untuk membuat Motif Batik Tulis Khas Jombang. Motif Khas Jombang adalah tumpalan berbentuk segitiga yang sudah divariasi dan diberi nama batik Jombangan.

Jombang adalah salah satu nama daerah Tingkat II yang berada di Propinsi Jawa Timur. Jombang termasuk kabupaten yang masih muda usianya, setelah memisahkan diri dari kabupaten Mojokerto. Jombang dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayah tersebut. Konon, kata Jombang merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa yaitu ijo (Indonesia: hijau) dan abang (Indonesia: merah). Ijo mewakili kaum santri (agamis), dan abang mewakili kaum abangan (nasionalis atau kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan dan harmonis di Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna dasar lambang daerah kabupaten Jombang. Hal tersebut juga menjadi inspirasi para pengrajin batik Jombang untuk membuat batik dengan dominan warna hijau dan merah.
Batik Jombang Warna Merah
Batik Jombang Warna Merah
Sumber: http://id.wikipedia.org
Batik Jombang Warna Hijau
Batik Jombang Warna Hijau
Sumber: http://id.wikipedia.org
Daerah Jombang merupakan salah satu daerah peninggalan kerajaan Majapahit. Sekalipun batik sudah dikembangkan pada jaman Majapahit, namun di Jombang kesenian membatik baru menggeliat dalam dasawarsa terakhir ini. Dulu pada tahun tahun 1944, di desa Candi Mulyo kota Jombang banyak ibu-ibu dan remaja yang mempunyai ketrampilan dan tekun membatik. Batik yang dihasilkan pada masa itu diberi nama Batik Pacinan bermotif kawung dengan warna merah bata dan hijau daun. Pada masa penjajahan Jepang, batik di Jombang mulai menghilang. Hal ini dikarenakan oleh susahnya untuk mendapatkan bahan baku dan berkurangnya pembatik.
Batik Jombang baru berkembang lagi pada tahun 2000-an. Mulanya kerajinan batik di Jombang dimulai dari membuat motif seperti motif Batik Solo. Kemudian semakin berkembang dengan menghasilkan motif-motif alam sekitar, yaitu dengan motif bunga melati, tebu, cengkeh, pohon jati dan lain sebagainya. Setiap motif yang diciptakan biasanya diberi nama, seperti cindenenan, peksi atau burung hudroso, peksi manya dan turonggo seto (kuda putih).
Batik Jombang Motif Cengkeh
Batik Jombang Motif Cengkeh
Sumber: http://akrochan.blogspot.com
Batik Jombang Motif Bunga Melati
Batik Jombang Motif Bunga Melati
Sumber: http://akrochan.blogspot.com
Kekhasan Batik Jombang terletak pada motif dan warna, yang digali dari kebudayaan daerah Jombang itu sendiri. Dengan berbekal kekayaan warisan budaya dan agama, kemudian dipadukan dan dituangkan dalam sehelai kain batik, dan disebut Batik Jombangan. Batik Jombangan berupa ukir-ukiran segitiga dengan lancip di bawah. Motif ini terinspirasi dari sebuah relief candi Arimbi yang terdapat di Desa Ngrimbi Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Candi Arimbi merupakan salah satu peninggalan kerajaan Majapahit, yang melambangkan pintu gerbang masuk Kerajaan Majapahit. Candi ini berstruktur dari bahan batu kali, bukan dari batu bata seperti candi peninggalan Mojopahit pada umumnya. Bentuk siluetnya yang segitiga dengan pucuk menghadap ke bawah, membuat motif arimbi tampak geometris. Bentuk siluetnya berisi ukir-ukiran yang rumit, mirip dengan batik Jawa Tengahan, berupa wajik (segitiga), bulat (lingkaran), kotak (persegi) dan garis-garis. Satu ciri umum lainnya adalah bentuknya yang simetris, kiri dan kanan sama. Motif yang dikembangkan berupa motif tawang dan kaning dengan warna dasar yang menekankan pada kehijauan dan kemerahan yang melambangkan kota Jombang.
Batik Jombang Motif Candi Arimbi
Batik Jombang Motif Candi Arimbi
Sumber: http://udlitabena.blogspot.com
Selain Candi Arimbi, motif-motif yang telah berhasil digali dari khasanah budaya asli Jombang antara lain Motif Ringin Contong, merupakan motif yang diambil dari Ringin yang berada ditengah-tengah kota Jombang. Motif Tapak Lima, merupakan motif yang diambil dari tanaman kebun yang banyak tumbuh di daerah Jombang. Motif Sandur, merupakan motif yang diambil dari kesenian daerah yaitu sandur, yang berada di Jombang Utara. Serta masih banyak motif lainnya.
Batik Jombang Motif Sandur
Batik Jombang Motif Sandur
Sumber: http://udlitabena.blogspot.com
Batik Jombang Motif Tapak Lima
Batik Jombang Motif Tapak Lima
Sumber: http://udlitabena.blogspot.com
Proses batik Jombang secara umum sama dengan proses batik di daerah lain di Indonesia. Proses batik Jombang diantaranya adalah menggunakan teknik batik tulis (baca: http://fitinline.com/article/read/proses-pembuatan-batik-tulis), batik cap (baca: http://fitinline.com/article/read/batik-cap), dan batik printing. Kain yang digunakan juga beragam, seperti kain katun, ATBM, sutra, primisima. (baca: http://fitinline.com/article/read/macam-macam-kain-untuk-batik)
Sentra batik Jombang terdapat di dua lokasi yaitu di desa Jati Pelem kecamatan Diwek, dan Desa Sukorejo.
Pemakaian Batik Jombang seperti pemakaian kain batik pada umumnya, digunakan untuk pakaian harian, terutama untuk baju atau pakaian-pakaian resmi. Mulai tahun 2006 Batik Jombang digunakan untuk seragam para pegawai di Jombang setiap hari Jumat ataupun Sabtu. Dan juga untuk para pelajar di seluruh wilayah Jombang, pada hari Rabu dan Kamis.
Batik Jombang merupakan salah satu kearifan lokal yang dikembangkan dan didukung masyarakatnya. Yuk jadikan Batik Jombang sebagai salah satu koleksi kain batik Sahabat Fitinline.
Semoga bermanfaat.
Tags: jual kain, jual kain batik, jual batik, jual kain batik murah, toko kain, toko kain batik, toko batik, toko batik online, toko kain batik online, beli kain, beli kain batik, beli batik, batik indonesia, belanja batik, belanja batik online, motif batik, harga batik

Refrensi:
http://www.jombangkab.go.id/v1/simpedal/ind/K_batik.asp
http://fitinline.com/article/read/batik-jombang























Home Industri


Home Industri Jombang


Home industri dengan berbagai produk antara lain industri makanan seperti duri lunak, kue satru.
;
Refrensi:
http://www.jombangkab.go.id/v1/simpedal/ind/K_industri_home.asp

ASMA


 

Asosiasi Pengusaha Manik - manik dan Asesoris

 
Manik-manik, hiasan dari bahan kaca untuk kalung atau gelang, produk perajin Desa Plumbon, Kabupaten Jombang, Jatim, sudah memasuki pasar ekspor Amerika Serikat dan Belanda. "Sebulan kami mengirim antara 10 sampai 12 koli dengan omset berkisar Rp 30 juta sampai Rp 40 juta," kata Nurwakhid, pengusaha perajin manik-manik Bead Flower di Jombang.
Selain ekspor, perajin manik-manik di Desa Plumbon yang berjumlah sekitar 150 juga memasarkan produknya ke sejumlah pasar dalam negeri, khususnya Bali dengan omzet sekitar Rp 20 juta per bulan.
Harga manik-manik yang diproduksi perajin desa itu berkisar antara Rp 500 hingga Rp 50.000 per biji atau tergantung jenis dan kualitasnya. Untuk memproduksi manik-manik, para perajin membutuhkan bahan baku kaca duralek sekitar 10 ton per bulan. Bahan baku itu diperoleh dari pengepul yang dipasok pemulung pecahan kaca dan sebagian lainnya impor dari Cina.

Refrensi:
http://www.jombangkab.go.id/v1/simpedal/ind/K_manik-manik.asp

APKJ

Asosiasi Pengusaha Kerajinan Jombang

Pengusaha Kerajinan Di Jombang tersebar di beberapa kecamatan. Kerajinan yang menonjol antara lain :
No.KerajinanHasilLokasi
1Anyaman BambuTempat buah, tempat pensil, tempat kue, tempat nasi dan pigora Desa jatiganggong & Desa Kepuhkajang --> Kec perak
Desa jatirejo & Desa bandung--> Kec diwek
Desa sukomulyo --> Kec mojowarno
Desa pesantren, Desa pulorejo & Desa rejosopinggir--> Kec tembelang
Desa Kertorejo --> Kec Ngoro
Desa Segodorejo --> Kec Sumobito
Desa Jombok --> Kec Kesamben
2KeramikKeramikDesa kademangan --> Kec mojoagung
3Gips & FiberglassBoneka, hewan, vas bunga, buah-buahan dan mainan Desa denanyar,Desa Banjardowo,Desa Plosogeneng,Desa Kaliwungu,Desa Tunggorono --> Kec Jombang
Desa Mojowarno --> Kec Mojowarno
Desa Temuwulan --> Kec Perak
Desa Pesantren --> Tembelang
4Mendong/PandanTikar, tempat tissue, tempat botol, tas, dompet kipas, dan lain-lain Desa made,Desa bendungan,Desa katemas,Desa kromong --> Kec kudu
Desa pagertanjung --> Kec ploso
Desa kabuh, Desa sumberringin--> Kec kabuh
Desa tondowulan --> Kec plandaan
5Kayu/ Wood HandycraftKerajinan kendaraan bermotor, becak, pedati, sepeda, pesawat terbang, kaligrafi, dan souvenir Desa Blimbing --> Kec Gudo
6Cor KuninganPatung Kuningan Desa Mojotrisno --> Kec. Mojoagung

Sekilas Perkembangan Usaha Kecil Pengecoran Kuningan

Usaha pengecoran kuningan sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat di Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung, namun pada saat itu jenis produknya terbatas hanya sebagai kebutuhan rumah tangga saja misal : tempat kinangan, belanga, dsb. Kemudian pada Tahun 70 -an masyarakat telah melakukan pengembangan usaha dengan membuat produk-produk yang lebih banyak jenisnya contoh tempat cetakan kue, bel sapi dan patung-patung budha serta jenis patung hewan.
Peluang Pasar
Peluang pasar produk dari cor kuningan saat ini cukup terbuka luas, hal ini karena produk yang dihasilkan oleh pengrajin sudah dikenal diberbagai negara dan untuk pemasarannyapun sudah mencapai luar negeri antara lain : Australia, Belanda, Amerika dan Negara-negara di Asia.

Pemasaran ke luar negeri merupakan andalan, karena peminat dari produk cor kuningan adalah dari kalangan luar negeri, sampai sekarang pemasaran keluar negeri masih dilakukan melalui pihak eksportir maupun suplier. Maka guna peningkatan volume pemasaran tersebut diperlukan adanya peningkatan kerjasama yang lebih maju, sebab produk yang dihasilkan oleh pengrajin mempunyai suatu keunggulan dan beraneka ragam jenis maupun ukuran sesuai dengan pemesan.

Kapasitas Produksi dan Omzet Penjualan
Produksi kerajinan cor kuningan yang dihasilkan oleh pengrajin pada Tahun 2002 kapasitasnya mencapai sebanyak 4.045 buah dan untuk penjualan produk yaitu sebanyak 3.575 buah.

Sedangkan untuk jumlah penjualan dalam Tahun 2002 mencapai Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah), adapun harga jual dari masing - masing unit sangat bervariasi yaitu dari harga terendah sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dan tertinggi mencapai harga Rp.1.700.000,00 (satu juta tujuh ratus ribu rupiah).

Lokasi
Keberadaan dari usaha kecil cor kuningan adalah di Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, dilihat dari letaknya adalah sangat strategis karena lokasi usaha berada dijalur transportasi, sehingga mudah dijangkau baik dengan kendaraan umum maupun pribadi.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan terhadap bahan baku tidak terdapat kendala, hal ini karena bahan baku yang dibutuhkan adalah dari bahan bekas yang mengandung logam kuningan, adapun untuk mendapatkannya sampai saat ini tidak ada kesulitan .

Selanjutnya untuk proses peleburan bahan baku sampai dengan selesai proses produksi tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik itu pencemaran air, udara maupun lahan.

Kebutuhan Lahan
Guna menunjang usaha Pengecoran Kuningan tidak membutuhan lahan yang luas yaitu lebih kurang 5 x 7 meter persegi dan mampu menampung tenaga kerja sebanyak dua puluh orang, dengan demikian bahwa kebutuhan lahan tidak memerlukan biaya yang besar.

Sedangkan untuk tenaga kerja tidak terdapat kendala, karena ketersediaan tenaga kerja didaerah tersebut yang mempunyai kemampuan dalam hal pengecoran maupun desain cukup tersedia, sebab keahlian cor kuningan sudah menjadi keahlian secara turun temurun. Kemudian guna memenuhi pengetahuan dan keahlian sesuai perkembangan, maka pengrajin telah mengikuti kursus dalam hal desain maupun pewarnaan.

Teknologi
Penggunaan teknologi dalam proses produksi pengecoran kuningan sampai saat ini masih bersifat sederhana, sebab penggunaan mesin maupun peralatan modern tidak ada. Selama ini proses peleburan bahan baku masih menggunakan kayu bakar, sedanghkan untuk pencetakan menggunakan semen dan lilin. Kemudian untuk pengeringan cukup dipanaskan dengan sinar matahari, namun demikian hal tersebut merupakan suatu ciri khas tersendiri yang dapat menarik minat konsumen.

Kerajinan Cor Kuningan

Salah satu peluang usaha kerajinan yang masih banyak dijumpai adalah kerajinan cor kuningan. Salah satu tempat yang banyak dijumpai pengrajin cor kuningan adalah Jombang. Pengrajin di Jombang bahkan sudah memasarkan produk cor kuningannya sampai ke Australia, Amerika, dan beberapa negara di Eropa. Pengrajin bahan kuningan ini terdapat di kecamatan Mojoagung, tepatnya di desa Mojokisno Jombang. Sedikitnya terdapat 27 pengrajin di sana. Kapasitas produksi pengrajin cor kuningan di Jombang rata-rata hingga 1 ton kuningan dengan omset mencapai 50 juta perbulan. Profitnya 30% dapat diraih dari usaha ini.



Biasanya pemasaran produk cor kuningan menggunakan sistem pemesanan. Barang dipesan terlebih dahulu untuk kemudian dibuat. Pemesanan bisa dilakukan melalui telephone, dengan pembayaran secara tunai. Biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli. Pengemasan produk menggunakan kertas karton tempat telur dari bahan kertas pulp daur ulang dan ditutupi dengan kertas koran atau busa agar tidak lecet maupun patah. Begitulah yang dilakukan pengrajin di Jombang dalam menjalani usaha cor kuningan tersebut.

Refrensi:
http://www.jombangkab.go.id/v1/simpedal/ind/K_kuningan.asp
http://siakero.blogspot.com/2013/02/kerajinan-cor-kuningan.html